Sabtu, 16 Mei 2009

Tanah Lot, Pantai Atau Bukan?


Setelah tuntas ngelaksanain tugas di Bali selama 2 hari, hari ketiga pulang. Usai breakfast langsung check out meskipun masih jam 8 pagi. Biar perjalanan pulang agak nyantai, gitu! Lebih kurang 1 jam perjalanan kita nyampai Tabanan. Nah pas lihat board "Tanah Lot 40 km", kita putusin ke sana. Refresh dulu ah.
Tidak sulit sampai di Tanah Lot. Lancar jaya! Nah, karena masih pagi, pas sampai di sana masih sepi. Ya iya lah, secara memang baru buka, dan kita pengunjung pertama. Asyik, kita puas-puasin sendiri menikmati Tanah Lot!
Dibanding dengan lima tahun yang lalu, kondisinya lebih rapih dan bersih, terutama pasar wisatanya. Atau karena masih pagi dan kiosnya banyak yang belum buka?
Memasuki gapura pintu masuk ke lokasi pantai (?) keindahan Tanah Lot sudah terlihat. Birunya langit dan air laut yang membentang di atas pura seolah menyilakan setiap orang untuk segera menikmati keindahannya. Selamat datang di Pura Tanah Lot!
Keadaan di dalam juga masih sepi. Selain kami, ada sekelompok orang dengan kostum tradisional bali plus segala ubo rampe-nya menuju ke pura. Kemungkinan akan melaksanakan upacara. Ini lah kelebihan Tanah Lot. Disamping lautnya yang indah, pura di atas karang dengan segala ritual keagamaannya menjadi daya tarik tersendiri bagi orang untuk berkunjung ke sana. Apalagi pada saat menjelang sun rise dan sun set tiba.
Hampir semua bagian dari Tanah Lot kami telusuri. Maklum, lima tahun yang lalu waktu ke berkunjung ke sini, kami tidak sempat menikmati semua bagian dari Tanah Lot karena terbatasnya waktu. Namun setelah puas berkeliling, justru malah timbul pertanyaan. Sebenarnya Tanah Lot ini pantai atau bukan? Dikatakan pantai, tetapi kita tidak bisa menemukan bentangan pasir layaknya pantai-pantai lainnya. Ada sih pasir berwarna hitam, tapi jumlahnya sedikit, cuma di lokasi tertentu saja, tidak membentang di sepanjang tepi pantainya. Bagian yang menjadi tempat pecahnya gelombang di tepian dan tetap bisa kita nikmati airnya adalah berupa bebatuan karang yang landai. Sementara di bagian yang lain adalah tebing-tebing karang yang curam. tapi, apapun penyebutannya, Tanah Lot merupakan obyek wisata di Bali yang paling kesohor.
Puas menikmati keindahan Tanah Lot (tentunya dengan capture foto di berbagai bagian), kita belanja dulu di Pasar Wisata sebelum melanjutkan perjalanan pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar